1. Perubahan Suhu, secara tiba-tiba akan menimbulkan keretakan gigi dangkal yang hampirtidak terlihat secara kasat mata. Saat mengkonsumsi makanan atau minuman panas saat suhu sedang dingin bisa menimbulkan retakan pada area gigi. Keretakan yang terjadi biasanya hanya sebatas masalah estetika, akan tetapi lama kelamaan akan meninggalkan noda. Jika kerusakan semakin parah dan masuk ke dalam dentin maka gigi akan menjadi sensitif yang nantinya menimbulkan abses atau infeksI.
2. Perlakuan Buruk Pada Gigi, Sering menggunakan gigi menggigit benda yang keras dan kondisi gigi yang rapuh.
3. Mengatupkan Gigi Terlalu Keras, Seringnya seseorang mengigit benda yang keras dan dengan kondisi gigi yang rapuh.
4. Faktor Genetik Atau Turunan
5. Kecelakaan, Kecelakaan merupakan kasus yang paling umum pada kasus gigi patah. Kecelakaan dapat terjadi seperti tabrakan atau terpukul ataupun terbentur sesuatu dengan keras menjadi salah satu pemicu dari terjadinya gigi patah.
6. Tambal Gigi, Pada bagian rongga tempat gigi berlubang yang telah di lakukan penambalan atau diisi dengan resin komposit, perak atau emas. Apabila proses penambalan gigi tidak dilakukan dengan baik maka bisa mengakibatkan kekuatan gigi mengalami masalah karena tekanan terlalu kuat saat pemasangan tambalan yang akhirnya menimbulkan keretakan pada gigi dan juga gigi akan menjadi  patah.
7. Root Canal Treatment, Dalam proses Root canal treatment atau perawatan saluran akar atau perawatan saraf seringkali akan menimbulkan komplikasi berupa gigi yang terasa ngilu dan juga keretakan kecil pada permukaan gigi.
8. Olahraga Tanpa Pelindung Gigi, Pada saat melakukan olahraga dan tidak dilengkapi dengan pelindung gigi akan meningkatkan risiko masalah pada gigi seperti gigi retak, patah, cedera mulut dan lain sebaginya.

• Seberapa besar patahan
• Lokasi patahan
• Kondisi & keadaan kamar saraf gigi.